Sriwijaya
adalah nama kerajaan yang tentu sudah tidak asing bagi Anda, karena Sriwijaya
adalah salah satu kerajaan maritim terbesar di Indonesia bahkan di Asia
Tenggara pada waktu itu (abad 7 - 15 M). Jika Anda ingin mengetahui
perkembangan Sriwijaya hingga mencapai puncak kebesarannya sebagai kerajaan
Maritim, maka Anda harus mengetahui terlebih dahulu sumber-sumber sejarah yang
membuktikan keberadaan kerajaan tersebut. Sumber-sumber sejarah kerajaan
Sriwijaya selain berasal dari dalam juga berasal dari luar seperti dari Cina,
India, Arab, Persia. Berdasarkan berita dari Cina
diperkirakan bahwa Kerajaan Sriwijaya telah dikenal sebagai pusat pendidikan
agama Budha Mahayana. I-tsing menerangkan bahwa pendeta-pendeta Cina datang ke
Sriwijaya untuk belajar bahasa Sanskerta dan menyalin kitab-kitab agama Budha.
Tingginya kedudukan Sriwijaya sebagai pusat perkembangan agama Buddha terlihat dari datangnya pendeta
Tantris yang bernama Wajrabodhi.
Dalam
bidang agama, Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat agama Buddha yang penting di
Asia Tenggara dan Asia Timur. Agama Buddha yang berkembang di Sriwijaya ialah Agama
Buddha Mahayana, salah satu tokohnya ialah Dharmakirti.
Para
peziarah agama Buddha dalam pelayaran ke India ada yang singgah dan tinggal di
Sriwijaya. Di antaranya ialah I'tsing. Sebelum menuju ke India ia mempersiapkan
diri dengan mempelajari bahasa Sanskerta selama 6 bulan (1671); setelah pulang
dari India ia tinggal selama 4 tahun (681-685) untuk menerjemahkan agama Buddha
dari bahasa Sanskerta ke bahasa Cina. Di samping itu juga ada pendeta dari
Tibet, yang bernama Atica yang datang dan tinggal di Sriwijaya selama 11 tahun
(1011-1023) dalam rangka belajar agama Buddha dari seorang guru besar
Dharmakirti.
Berdasarkan penemuan prasasti, letak Kerajaan Sriwijaya di
tepi Sungai Musi, kota Palembang,Sumatera.Sumber-sumberSejarah
v Prasasti Kedukan Bukit di tepi Sungai Tatang, Palembang.
v Prasasti Talang Tuwo, ditemukan di desa Gandus, sebelah barat kota Palembang.
v Prasasti Kota Kapur, ditemukan di Pulau Bangka.
v Prasasti Telaga Batu berbentuk batu lempeng mendekati segi lima tidak berangka tahun.
v Prasasti Karang Brahi, ditemukan didaerah Jambi.
v Prasasti Ligor, ditemukan di Tanah Genting Kra daerah Ligor.
v Berita dari Cina, India dan Arab serta benda purbakala.
v Prasasti Kedukan Bukit di tepi Sungai Tatang, Palembang.
v Prasasti Talang Tuwo, ditemukan di desa Gandus, sebelah barat kota Palembang.
v Prasasti Kota Kapur, ditemukan di Pulau Bangka.
v Prasasti Telaga Batu berbentuk batu lempeng mendekati segi lima tidak berangka tahun.
v Prasasti Karang Brahi, ditemukan didaerah Jambi.
v Prasasti Ligor, ditemukan di Tanah Genting Kra daerah Ligor.
v Berita dari Cina, India dan Arab serta benda purbakala.
#Faktor-faktor penyebab kemunduran Kerajaan Sriwijaya
·
Adanya
serangan dari Jawa atas pimpinan Dharmawangsa
·
Adanya
serangan dari Kerajaan Chola
·
Mundurnya
perekonomian dan perdagangan Sriwijaya karena bandarbandar penting melepaskan
diri dari Sriwijaya
·
Adanya
serangan dari Kerajaan Majapahit
·
Muncunya
kerajaan Samudra Pasai yang mengambil alih pengaruh Sriwijaya.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan bahasa yang baik dan benar