Thursday, 1 May 2014

“Upacara Panca Yadnya Dalam Kehidupan Beragama”

Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa kekuasaan Hayam Wuruk,dan patihnya yang bernama gajah mada yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389.
Kerajaan Majapahit adalah sebuah Kerajaan penganut Agama Hindu yang merupakan Kerajaan terbesar yang bisa menyatukan seluruh wilayahnya sampai ke Madagaskar.

Pada jaman itu perkembangan budaya yang berlandaskan Agama Hindu sangat pesat termasuk di Daerah Bali dan perkembangan terakhir menunjukkan bahwa para Arya dari Kerajaan Majapahit sebagian besar hijrah ke Bali dan di Daerah ini para Arya-Arya tersebut lebih memantapkan ajaran-ajaran Agama Hindu sampai sekarang.
Masyarakat Hindu di Bali dalam kehidupan sehari-harinya selalu berpedoman pada ajaran Agama Hindu warisan para lelulur Hindu di Bali terutama dalam pelaksanaan upacara ritual dalam Falsafah Tri Hita Karana artinya Tiga keharmonisan yang menyebabkan adanya kehidupan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, hubungan yang harmonis antara manusia dengan manusia dan hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam.
Dalam pelaksanaannya tetap berlandaskan ajaran-ajaran Agama Hindu dan dalam kegiatan Upacara Keagamaan berpatokan pada Panca Yadnya.
Yang dimaksud dengan Panca Yadnya adalah : Panca artinya lima dan Yadnya artinya upacara persembahan suci yang tulus ikhlas kehadapan Tuhan yang dalam istilah Bali masyarakat Hindu menyebutkan Ida Sanghyang Widi Wasa.
Adapun pelaksanaan Panca Yadnya terdiri dari :
·         Dewa Yadnya, yaitu upacara persembahan suci kepada para dewa-dewa.
·         Butha Yadnya, yaitu upacara persembahan suci kepada unsur-unsur alam.
·         Manusa Yadnya, yaitu upacara persembahan suci kepada manusia.
·         Pitra Yadnya, yaitu upacara persembahan suci bagi leluhur
·         Rsi Yadnya, yaitu upacara persembahan suci kepada orang suci umat Hindu.
pelaksanaan Panca Yadnya :
Upacara Dewa Yadnya
Merupakan pemujaan serta persembahan suci yang tulus ikhlas kehadapan Tuhan dan dewa-dewi.pemujaan kepada dewa-dewi atau para dewa karena dianggap mempengaruhi dan mengatur gerak kehidupan di dunia ini.
seperti Upacara Hari Raya Saraswati yaitu upacara suci yang dilaksanakan oleh umat Hindu untuk memperingati turunnya Ilmu Pengetahuan yang dilaksanakan setiap 210 hari yaitu pada hari Sabtu, yang dalam kalender Balipemujaan ditujukan kehadapan Tuhan sebagai sumber Ilmu
Upacara Bhuta Yadnya
Merupakan pemujaan serta persembahan suci yang tulus ikhlas ditujukan kehadapan Bhuta Kala untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan Bhuta Kala dan memanfaatkan daya gunanya.
·         Seperti upacara Tawur ke Sanga,upacara suci yang merupakan persembahan suci yang tulus ikhlas kepada Bhuta-Kala agar terjalin hubungan yang harmonis dan bisa memberikan kekuatan kepada manusia dalam kehidupan yang di lakukan menjelang Hari Raya Nyepi (Tahun Baru / Çaka / Kalender Bali).
Upacara Manusa Yadnya
Merupakan upacara persembahan suci yang tulus ikhlas dalam rangka pemeliharaan, pendidikan serta penyucian secara spiritual terhadap seseorang sejak terwujudnya jasmani di dalam kandungan sampai akhir kehidupan.Adapun beberapa upacara Manusa Yadnya adalah :

Upacara Bayi Lahir
Upacara ini merupakan cetusan rasa bahagia dan terima kasih dari kedua orang tua atas kelahiran anaknya yang disebabkan beberapa hal yaitu Adanya keturunan yang diharapkan akan dapat melanjutkan tugas-tugasnya terhadap leluhur dan masyarakat.dan hutang kepada orang tua terutama berupa kelahiran telah dapat dibayar.
Upacara Perkawinan
Bagi Umat Hindu upacara perkawinan mempunyai arti penting yaitu :
           Sebagai upacara suci yang tujuannya untuk penyucian diri kedua calon mempelai agar mendapatkan tuntunan dalam membina rumah tangga dan nantinya agar bisa mendapatkan keturunan yang baik dapat menolong meringankan derita orang tua/leluhur.
           penentuan status kedua mempelai, walaupun pada dasarnya Umat Hindu menganut sistim patriahat tetapi dibolehkan pula untuk mengikuti sistim patrilinier . Di Bali apabila kawin mengikuti sistem patrilinier disebut kawin nyeburin atau nyentana yaitu mengikuti wanita karena wanita nantinya sebagai Kepala Keluarga.
Upacara Pitra Yadnya (Ngaben )
Merupakan upacara persembahan suci yang tulus ikhlas dilaksanakan dengan tujuan untuk penyucian dan kremasi serta penghormatan terhadap orang yang telah meninggal menurut ajaran Agama Hindu.Sebagai sarana penyucian digunakan air dan tirtha (air suci) sedangkan untuk pralina digunakan api pralina (api alat kremasi).
Upacara Rsi Yadnya
Merupakan upacara persembahan suci yang tulus ikhlas sebagai penghormatan serta pemujaan kepada para Resi yang telah memberi tuntunan hidup untuk menuju kebahagiaan lahir-bathin di dunia dan akhirat.
Demikian Upacara Panca Yadnya yang dilaksanakan oleh Umat Hindu di Bali sampai sekarang yang mana semua aktifitas kehidupan sehari-hari masyakat Hindu di Bali selalu didasari atas Yadnya baik kegiatan dibidang sosial, budaya, pendidikan, ekonomi, pertanian, keamanan dan industri semua berpedoman pada ajaran-ajaran Agama Hindu yang merupakan warisan dari para leluhur Hindu di Bali.


No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang baik dan benar

Blogger Zeroalta

Pink Lotus Flower
Please klik some Ads...! close

Ads promo :