Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya pada tahun
1215 Saka, atau 1293 Masehi.Raden Wijaya kemudian dinobatkan sebagai raja
pertama kerajaan Majapahit yang bergelar Prabu Kertajasa Jayawardhana.Raden
Wijaya memerintah Majapahit selama 16 tahun da wafat pada tahun 1309 Masehi.
Raden Wijaya kemudian digantikan oleh putranya, Kalagemet.Ia
bergelar Sri Jayanegara memerintah majapahit antara tahun 1309-1328 Masehi.
Raja Jayanegara dibunuh oleh Rakryan Dharmaputra Winehsuka Tanca, seorang tabib
yang dendam terehadap Jayanegara pada tahun 1328 Masehi.Jayanegara kemudian
digantikan oleh saudara perempuannya, Tribuwanatunggadewi Jayawisnuwardhani dan
Rajadewi Maharajasa.Tribuwanatunggadewi dan Jayawisnuwardhani Maharajasa
memerintah Majapahit pada tahun 1328-1350.
Pada pemerintahan Tribuwanatunggadewi Gajah Mada, yang saat
itu memerintah Daha dan Kahuripan dinaikkan pangkatnya menjadi Mahapatih
Amangkubumi karena ia berhasil meredam pemberontakan di Sadeng1 menggantikan
Arya Tadah yang telah lanjut usia. Gajah Mada kemudian mengucapkan ikrarnya,
yang dikenal dengan sumpah palapa.
Tribuwanatunggadewi memiliki putra yang bernama Hayam Wuruk,
yang kemudian diangkat menjadi raja menggantikan ibunya pada tahun 1350 Masehi.
Dengan bantuan Patih Amangkubhumi Gajah Mada, Hayam Wuruk berhasil membawa kerajaan Majapahit ke puncak
kebesarannya dengan menundukan seluruh wilayah Nusantara. Namun Nusantara
kembali pecah belah setelah Gajah Mada dan Hayam Wuruk wafat.
A.
Kehidupan
Politik
Majapahit selalu menjalankan politik bertetangga yang baik
dengan kerajaan asing, seperti kerajaan Cina, Ayodya (Siam), Champa, dan
Kamboja.Hal itu terbukti sekitar tahun 1370-1381, Majapahit telah beberapa kali
mengirim utusan persahabatan ke Cina.Hal itu diketahui dari berita kronik Cina
dari Dinasti Ming.Dari Paraton dan Nagarakrtagama dapat diketahui bahwa system
pemerintahan dan politik Majapahit sudah teratur dengan baik dan berejalan
lancer.Konsep politik ini menyatu dengan konsep jagat raya, yang melahirkan
pandangan cosmoginos.
Majapahit yang termasuk sebuah kerajaan yang mencerminkan
doktrin terrsebut, kekuasaan yang bersifat territorial dan desentralisasi
dengan birokrasi yang terinci.Raja yang dianggap sebagai penjelmaan dewa
tertinggi, memegang otoritas politik tertinggi dan menduduki puncak hierarki
kerajaan.Adapun wilayah tinggal para dewa lokapala terletak di empat penjuru.
Untuk terlaksananya kekuasaan, raja dibantu oleh sejumlah pembantu, yang tidak
lain adalah pejabat-pejabat birokrasi kerajaan. Dalam susunan birokrasi
demikian, semakin dekat hubungan seseorang dengan raja maka akan semakin tinggi
pula kedudukannya dakam birokrasi kerajaan. Di dalam Negarakrtagama 89:2
memberitakan bahwa hubuungan Negara dengan desa begitu rapat seperti singa
dengan hutan. Jjika didesak rusak, Negara akan kekurangan bahan makanan.
B.
Tata
Susunan Pemerintahan Pusat-Daerah
Hirarki dalam pengklasifikasian wilayah di kerajaan
Majapahit adalah sebagai berikut:
1.
Bhumi:
pusat kerajaan, diperintah oleh Maharaja
2.
Nagara:
setingkat propinsi, diperintah oleh rajya (gubernur), atau natha (tuan), atau
bhre (pangeran atau bangsawan keluarga dekat raja), bhatara, wadhana atau
adipati
3.
Watek:
setingkat kabupaten, dipimpin oleh wiyasa atau tumengung
4.
Kuwu:
setingkat lebih tinggi di atas kecamatan atau kademangan dipimpin oleh lurah
atau demang
5.
Wanua:
setingkat desa, dipimpin oleh thani atau petinggi
6.
Kabuyutan:
setingkat lingkungan, padukuhan, dusun kecil atau tempat sakral, dipimpin oleh
seorang buyut atau rama atau kepala dukuh.
Negara bawahan maupun daerah, mengambil pola pemerintahan
pusat.Raja dan juru pangalasan adalah pembesar yang bertanggung jawab.
Sementara pemerintahannya dikuasai oleh Patih sama dengan pemerintahan pusat.
Meski raja majapahit adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pemerintahan,
tetapi pemerintahannya berada di tangan patih Amangkubhumi (patih seluruh
Negara).
C.
Struktur
birokrasi dalam hierarki Majapahit dari tingkat pusat ke jabatan yang lebih
rendah adalah:
a. Yuwuraja/kumaraja (raja muda)
b. Rakryan mahamatri katrini
c. Rakryan mantra ri pakirakiran
D.
Salah
satu visi politik dari kerjaan Majapahit
adalah sebagai berikut:
a. Sidi Wasesa (Bersahabat dengan Rakyat)
b. Wigraha Wasesa (Mampu mempertahankan
hubungan baik)
c. Wibawa Wasesa (Berwibawa dan disegani
rakyat, tetangga dan musuh)
d. Winarya Wasesa (Cakap, bijak dalam
memimpin sehingga memuaskan semua pihak)
e. Gasraya Wasesa (Mampu menghadapi musuh)
f. Stana Wasesa (Menjaga hubungan dan
perdamaian)
Kerajaan
Majapahit adalah kerajaan besar yang pernah tumbuh dan berkembang di wilayah
Nusantara setelah Kerajaan Sriwijaya.Dengan daerah kekuasaannya yang sangat
luas itu tentu memerlukan adanya system pemerintahan yang baik.Sistem
pemerintahan dan politik di kerajaan Majapahit sudah teratur dengan
baik.Raja-raja kerajaan Majapahit adalah seorang politikus-politikus handal.Hal
ini dibuktikan oleh Raden Wijaya, Hayam Wuruk, dan Mahapatih Gajah Mada dalam usahanya
mewujudkan kerajaan besar, tangguh dan berwibawa.Kerajaan Majapahit menganggap
raja sebagai penjelmaan dewa yang harus dituruti setiap perkataannya.
Nama : Tasih
Kelas : Dharmaduta2
Informasi keren dan sangat bagus
ReplyDeleteThx bangg infonya membantu bangett ☆☆☆
ReplyDelete