Thursday, 1 May 2014

Situasi Pemerintahan Majapahit

Berbicara tentang situasi pemerintahan di Kerajaan Majapahit adalah hal yang menarik untuk di perbincangkan. Hal ini membutuhkan pengetahuan yang luas untuk membicarakannya. Karena Majapahit adalah kerajaan yang sistem tata kota dan pemerintahan sangat teratur. Tidak salah kalau kebanyakan sistem pemerintahan di Indonesia mengadopsi strutur pemerintahan Kerjaan Majapahit. Beda halnya dengan jaman sekarang sistem pemerintahannya yang tidak teratur. Semoga pemerintahan majapahit yang baik bisa menjadi teladan untuk pemerintahan sekarang.

Struktur pemerintahan Majapahit memiliki pemerintahan yang rapi sejak masa keemasannya. Sejak dipimpin raja yang arif yaitu Hayam Wuruk. Mulai saat itulah kerajaan Majapahit memiliki susunan pemerintahan dan birokrasi yang teratur. Sistem ini menjadi kokoh dan kuat karena adanya keselarasan antara kerajaan dengan rakyat. Sebab itulah Hayam Wuruk mendapat dukungan dari rakyatnya. Tidak hanya itu, keadailan di kerajaan sangat di junjung tinggi. Rasa kebersamaan dalam membangun kerajaan yang kuat ditunjukkan dengan adanya keharmonisan antara pemerintah pusat dan daerah. Setiap kebijakan yang dibuat selalu menguntungkan bagi semua kalangan.
Zaman Majapahit juga ada kitab perundang-undangan. Kitab itu adalah kitab Kutaramanawa .Di dalam prasasti Bendasari dan Trowulan terbukti bahwa terdapat perundang-undangan di majapahit adalah Kutaramanwa. Dengan bukti dua prasasti inilah sudah terbuti sistem pemerintahan Majapahit sudah sampai tahap yang lebih maju. Dalam Kutaramanawa sendiri terdapat 275 pasal yang dibagi menjadi 19 bab. Sebagian besar kitab berisi tentang Kitab undang-undang hukum pidana (jenayah). Sebagian lainnya juga terdapat undang-undang hukum perdata. Saat penemuaannya kitab ini masih dalam bahasa Jawa Kuno yang campur aduk dan tidak karuan. Tapi dalam usaha penyusunannya kembali akhirnya dapat diterjemahkan.
Setelah kitab pidana dan perdata, di Majapahit juga ada susunan pengadilan yang memutuskan segala hukuman. Keputusan pengadilan diambil atas nama raja yang disebut Sang Amawabhumi artinya orang yang mempunyai atau menguasai negara. Dalam pengadilan raja dibantu oleh dua dharmadyaksa, yaitu Dharmadyaksa Kasaiwan (dari Siwa) dan Dharmadyaksa Kasogatan (dari Buddha). Kedudukan Dharmadyaksa dapat disamakan dengan Hakim Tinggi. Mereka juga dibantu oleh Upapatti yang berarti pembantu dalam pengadilan. Biasanya mereka semua disebut Dang Acarya atau sang pembuat keputusan.
Akhirnya semua sistem tata pemerintahan Majapahit di tulis oleh Mpu Prapanca dalam kitab Negarakertagama. Beliau menulis semua kejayaan raja Hayam Wuruk yang dibantu oleh Mahapatihnya Gajah Mada. Kitab ini dijadikan referensi serta inspirasi bagi penyelenggara pemerintahan. Karena Kitab ini mengandung nilai kebijakan, kebajikan, sejarah, filsafat, seni, politik, sosiologi, hukum dan tata negara.
Jadi tidak ada salahnya pemerintahan Indonesia saat ini begitu kacau. Karena para pelaku pemerintahnya tidak ada rasa toleransi antar manusia. Jika nanti pemimpin Indonesia ini jujur dan adil. Niscaya Indonesia akan mencapai kejayaannya seperti Majapahit yang dipimpin oleh raja Hayam Wuruk.


NAMA        : Aditya Dhamma Jaya
NIM            : 0250112020503
JURUSAN : Dharmaduta
MAKUL      : Teknik Mengarang

DOSEN      : Suntoro, S.Pd.

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang baik dan benar

Blogger Zeroalta

Pink Lotus Flower
Please klik some Ads...! close

Ads promo :