Berbicara
tentang situasi pemerintahan di Kerajaan Majapahit adalah hal yang menarik
untuk di perbincangkan. Hal ini membutuhkan pengetahuan yang luas untuk
membicarakannya. Karena Majapahit adalah kerajaan yang sistem tata kota dan pemerintahan sangat teratur. Tidak
salah kalau kebanyakan sistem pemerintahan di Indonesia mengadopsi strutur
pemerintahan Kerjaan Majapahit. Beda halnya dengan jaman sekarang sistem
pemerintahannya yang tidak teratur. Semoga pemerintahan majapahit yang baik
bisa menjadi teladan untuk pemerintahan sekarang.
Struktur
pemerintahan Majapahit memiliki pemerintahan yang rapi sejak masa keemasannya.
Sejak dipimpin raja yang arif yaitu Hayam Wuruk. Mulai saat itulah kerajaan
Majapahit memiliki susunan pemerintahan dan birokrasi yang teratur. Sistem ini
menjadi kokoh dan kuat karena adanya keselarasan antara kerajaan dengan rakyat.
Sebab itulah Hayam Wuruk mendapat dukungan dari rakyatnya. Tidak hanya itu,
keadailan di kerajaan sangat di junjung tinggi. Rasa kebersamaan dalam
membangun kerajaan yang kuat ditunjukkan dengan adanya keharmonisan antara
pemerintah pusat dan daerah. Setiap kebijakan yang dibuat selalu menguntungkan
bagi semua kalangan.
Zaman
Majapahit juga ada kitab perundang-undangan. Kitab itu adalah kitab Kutaramanawa .Di dalam prasasti
Bendasari dan Trowulan terbukti bahwa terdapat perundang-undangan di majapahit
adalah Kutaramanwa. Dengan bukti dua
prasasti inilah sudah terbuti sistem pemerintahan Majapahit sudah sampai tahap
yang lebih maju. Dalam Kutaramanawa
sendiri terdapat 275 pasal yang dibagi menjadi 19 bab. Sebagian besar kitab
berisi tentang Kitab undang-undang hukum pidana (jenayah). Sebagian lainnya juga terdapat undang-undang hukum
perdata. Saat penemuaannya kitab ini masih dalam bahasa Jawa Kuno yang campur
aduk dan tidak karuan. Tapi dalam usaha penyusunannya kembali akhirnya dapat
diterjemahkan.
Setelah
kitab pidana dan perdata, di Majapahit juga ada susunan pengadilan yang
memutuskan segala hukuman. Keputusan pengadilan diambil atas nama raja yang
disebut Sang Amawabhumi artinya orang
yang mempunyai atau menguasai negara. Dalam pengadilan raja dibantu oleh dua
dharmadyaksa, yaitu Dharmadyaksa Kasaiwan
(dari Siwa) dan Dharmadyaksa
Kasogatan (dari Buddha). Kedudukan Dharmadyaksa dapat disamakan dengan
Hakim Tinggi. Mereka juga dibantu oleh Upapatti
yang berarti pembantu dalam pengadilan. Biasanya mereka semua disebut Dang Acarya atau sang pembuat keputusan.
Akhirnya
semua sistem tata pemerintahan Majapahit di tulis oleh Mpu Prapanca dalam kitab
Negarakertagama. Beliau menulis semua
kejayaan raja Hayam Wuruk yang dibantu oleh Mahapatihnya Gajah Mada. Kitab ini
dijadikan referensi serta inspirasi bagi penyelenggara pemerintahan. Karena
Kitab ini mengandung nilai kebijakan, kebajikan, sejarah, filsafat,
seni, politik, sosiologi, hukum dan tata negara.
Jadi
tidak ada salahnya pemerintahan Indonesia saat ini begitu kacau. Karena para
pelaku pemerintahnya tidak ada rasa toleransi antar manusia. Jika nanti
pemimpin Indonesia ini jujur dan adil. Niscaya Indonesia akan mencapai
kejayaannya seperti Majapahit yang dipimpin oleh raja Hayam Wuruk.
NAMA :
Aditya Dhamma Jaya
NIM :
0250112020503
JURUSAN :
Dharmaduta
MAKUL :
Teknik Mengarang
DOSEN :
Suntoro, S.Pd.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan bahasa yang baik dan benar