Sunday 24 August 2014

SEJARAH PENYSUNAN VINAYA PITAKA



Konsili Pertama
       a)      Dipimpin: Maha Kassapa
b)      Tempat: Gua Sattapanni (Saptaparni) dekat Rajagaha
c)       Dihadiri: 500 Arahat
d)      Disponsori: Raja Ajatasattu
e)      Diadakan tiga bulan setelah Mahaparinibbana dan berlangsung selama tuju bulan.

 Latar Belakang
 Pernyataan Bhikkhu Subhadda yang mengancam kelestarian agama Buddha
 hasil konsili
                a. Penyusunan Vinaya di bawah pimpinan Arahat Upali. Misalnya: Empat Parajika.
                b. Penyusunan Dharma di bawah pimpinan Arahat Ananda
                c. Penyelesaian gugatan terhadap Ananda
                d. Hukuman terhadap Bhikkhu Channa
                e. Sangha memutuskan untuk tidak berubah
konsili Kedua
       Dipimpin: Bhikkhu Sabbakami
        Dihadiri: 700 Bhikkhu
        Tempat: Di Vesali
        Disponsori: Raja Kalasoka
        Di adakan 100 tahun setelah konsili pertama dan berlangsung selama 4 bulan
Latar Belakang
a)      Bhikkhu-bhikkhu dari negeri Vajji mepratikkan 10 butir peraturan (Dasavatthuni) yang tidak lazim.
b)      Bhikkhu Yassa, Sambhuta Sanavasi, Gunung Aghoghanga Soreya yang mendiskusikan khasus itu.


Sepuluh Butir Peraturan (Dasavatthuni)
1)      Menyimpan garam di dalam kotak tanduk (Singilona-kappa).
2)      Makan setelah bayangan tongkat tegak lurus pindah selebar dua jari (Dvangula-kappa).
3)      Pergi ke desa lain dan untuk kedua kalinya dalam hari yang sama (gamantarakappa).
4)      mengikuti upacara Uposatha di dalam sima yang sama (asavakappa).
5)      Mendapatkan persetujuan setelah perbuatan itu di lakukan (anumatikappa).
6)      Menggunakan kebiasaan-kebiasaan sebagai yang bisa di jadikan patokan (acinna-kappa).
7)       Meminum dadih – cairan susu yang tertinggal setelah membuat mentega (amathitakappa).
8)       Meminum minuman keras berbumbu, semacam tuak (jalogimpatum).
9)      Memakain permadani alat duduk yang tidak dijahit pinggangnya (adasakam-nisidanam).
10)    Menerima emas dan perak (jataruparajatam).
Hasil Konsili
       Pengulangan Vinaya dan Dhamma, yang di kenal dengan nama “Satta Sati” atau “Yasathera Sanghiti”.
       Bhikkhu dari suku Vajji di anggap melanggar pacittiya.
       Bhikkhu vajjiputtaka memisahkan diri dan pergi ke India barat laut dan Asia Tenggara, kemudian di kenal menjadi Mahasanghika.
Kesimpulannya
                Penyimpangan vinaya yang dilakukan oleh Bikkhu dari suku vajji merupakan sebuah pelanggaran vinaya, karena mereka  telah melanggar sepuluh peratur an yang telah disetujui dari konsili pertama. Walaupun Sang Buddha bersabda Sangha boleh mengubah peraturan-peraturan kecil, tetapi beliau juga mengatakan bahwa jika vinaya tidak dikurangi dan ditambah maka Sangha akan hidup rukun dan tidak akan terpecah. Bikkhu dari suku Vajji menolak jika vinaya dilaksanakan dengan penuh, karena kondisi daerah mereka yang berbeda dengan daerah Bikkhu-Bikkhu yang berasal dari selatan. Akhirnya Bikkhu dari suku Vajji memisahkan diri dan mengadakan konsili sendiri.
Nama Kelompok:
-Oktaviani
-Nursanti
-Aditya Dhamma Jaya

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang baik dan benar

Blogger Zeroalta

Pink Lotus Flower
Please klik some Ads...! close

Ads promo :