Citta adalah "Keadaan yang mengetahui obyek" atau Keadaan yang menerima, mengingat, berpikir dan mengetahui obyek".
Ada Pernyataan dalam bahasa Pali sebagai berikut:
"ARAMMANAM CINTETITI: CITTAM"
Artinya:
Keadaan yang mengetahui obyek, yaitu yang selalu menerima obyek, keadaan itu di sebut "Kesadaran/pikiran".
Sifat keadaan dari Kesadaran (Pikiran)
Kesadaran/Pikiran (Citta) adalah Sankhata Dhamma (Keadaan yang bersyarat) yaitu tertampak dilahirkannya (uppado-pannayati), tertampak lenyapnya (vayo-pannayati), dan selamanya hal ini masih ada, tertampak perubahan-perubahannya (thitassa-annathattan-pannayati). Kesadaran/Pikiran itu juga di cengkeram oleh Tilakhana (Tiga Corak Umum), yaitu:
1. Anicca Lakkhana:
Kesadaran/Pikiran itu tidak kekal, tidak tetap, tidak kuat, yaitu tidak dapat bertahan untuk selamanya.
2. Dukkha Lakkhana:
Kesadaran/Pikiran itu tidak dapat bertahan; dengan tidak dapat bertahan, maka kesadaran/pikiran itu selalu timbul-padam, timbul padam tanpa henti. Karena di cengkeram oleh Anicca, maka timbul Dukkha (tidak memuaskan).
3. Anatta Lakkhana:
Kesadaran/Pikiran itu tanpa inti atau tanpa aku yang kekal, tidak dapat berdiam selamanya.
Penjelasan:
Kesadaran/Pikiran itu selalu timbul-padam. timbul-padam tanpa henti, setelah timbul lalu padam, setelah padam lalu timbul. Proses Kesadaran/Pikiran itu timbul-padam sangat cepat sekali. Dalam satu detik entah sudah berapa ratus kali Kesadaran/Pikiran itu mengalami timbul dan padam tiada hentinya.
Jumlah Citta (Kesadaran/Pikiran)
Bila menurut sifat atau keadaan, bahwa Kesadaran/Pikiran itu adalah "Keadaan/Pikiran yang mengetahui obyek" saja, maka Kesadaran/Pikiran itu hanya satu. Akan tetapi bila menurut "Keadaan yang diketahui" dan "bagian yang diketahui" maka Citta itu ada banyak, yaitu mengetahui dalam hal nafsu keinginan yang baik dan tidak baik (jahat), mengetahui dalam hal rupa-jhana (Jhana bermateri atau tingkat ketenangan batin bermateri), mengetahui dalam hal arupa-jhana (Jhana tidak bermateri atau tingkat ketenangan batin tidak bermateri), mengetahui dalam hal nibbana dan lain-lain. Jadi, bila Kesadaran/Pikiran (Citta) itu dihitung secara terperinci, maka ada 89-121 macam/bulatan. Dalam jumlah tersebut, Citta dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:
1. Kamavacara Citta: 54
2. Rupavacara-Citta: 15
3. Arupavacara-Citta: 12
4. Lokuttara-Citta: 8 atau 40
Jumlah keseluruhan Citta = 89 atau 121
~ KAMAVACARA CITTA
KAMA: Kesenangan dan kemelekatan batin terhadap 6 obyek (Arammana 6), yaitu:
a. Obyek warna/bentuk (Ruparammana), yang diserap oleh indirya mata, dan menimbulkan kesadaran penglihatan.
b. Obyek suara (Saddarammana) yang di cerap oleh indriya telinga, dan menimbulkan kesadaran mendengar
c. Obyek bau (Gandharammana) yang dicerap oleh indriya hidung, dan menimbulkan kesadaran mencium.
d. Obyek rasa (Rasarammana), yang di cerap oleh indirya lidah, dan menimbulkan kesadaran mencicip.
e. Obyek sentuhan (Photthabbarammana), yang dicerap oleh indriya badan, dan menimbulkan kesadaran rasa indirya pikiran, dan menimbulkan kesadaran batin.
Atau sesuatu yang di senangi, sesuatu itulah disebut "KAMA", ada pernyataan dalam bahasa Pali sebagai berikut:
"KAMETITI:KAMO(VA) KAMIYATITI: KAMO"
Artinya:
Keadaan yang mempunyai keinginan terhadap obyek kesenangan dan kemelekatan batin, keadaa itu disebut KAMA.
Atau keadaan yang senang dengan nafsu indriya, keadaan itu disebut KAMA.
AVACARA: berkelana atau berdiam
CITTA: Kesadaran atau pikiran
Jadi KAMAVACARA-CITTA adalah Kesadaran/Pikiran yang berkelana di Kama Bhumi atau Kama-loka 11.
Kamavacara-Citta atau kama-citta berjumlah 54, dan dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:
1. Akusala-Citta: 12
2. Ahetuka-Citta: 18
3. Kamavacarasobhana-Citta: 24
Jumlah Kamavacara-Citta: 54
Dalam Kamavacara-Citta 54 ini, YM. Anuruddhacariya Maha Thera mengajarkan Akusala Citta 12 terlebih dahulu, sebab Akusala-Citta ini bila telah timbul kepada seseorang akan memberikan akibat tidak baik. Maka itu patut diketahui sifat/keadaan dari Akusala-Citta yang dapat memberikan akibat yang tidak baik dalam kehidupan kita.
AKUSALA CITTA
Abhidhamma citta 89-121
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan bahasa yang baik dan benar