Kamma adalah perbuatan.
Kamma (pali) atau karma (sansekerta). Setiap makhluk yang masih diliputi tanha
(dosa, lobha, dan moha) setelah meninggal masihterlahir di salah satu 31 alam
kehidupan
Genetika (latin) Genos:
suku bangsa / asal usul yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana sifat keturunan
yang diwariskan kepada anak cucu, serta variasi yang mungkin timbul dalamnya.
Genetika (yunani) Geno yang berarti melahirkan. Ilmu yang mempelajari berbagai
aspek yang menyangkut pewarisan sifat dan variasi sifat paa organisme maupun
suborganisme (seperti virus dan prion). Berarti seseorang yang dilahirkan
secara ilmu biologi masih memiliki hubungan yang diturunkan dari
kromosom-kromosom dari kedua orang tuanya. Genetika perlu dipelajari dengan
tujuan:
1. Agar
kita dapat mengetahui sifat keturunan kita sendiri, serta setiap makhluk yang
hidup di lingkungan kita.
2. Mengetahui
kelainan atau penyakit serta usaha untuk menanggulanginya
3. Menjajaki
sifat keturunan seseorang, misalnya golongan darah, yang kemungkinan diperlukan
dalam penelitian warisan harta dan kriminalitas.
Prinsip dari pengertian
genetika perlu dikuasai untuk mempelajari sifat kejiwaan
Hubungannya merupakan
sebab terdekat adanya kemiripan baik fisik maupun sifat bahkan nasib pada suatu
garis keturunan sedangkan dari Agama Buddha kenapa seorang anak bisa dikatakan
mirip dengan kedua orang-tuanya karena kecocokan kamma. Jadi, seseorang
tersebut dapat terlahir di satu keluarga yang sama. Menurut Abhidhamma rupa (fisik) disebabkan oleh Kamma, Citta, Utu dan Ahara.
Pertanyaan-pertanyaan
Bagaimana ketika ada
orang tua yang memiliki sifat yang tidak baik, tetapi anaknya memiliki sifat
yang berbeda, apakah jika anak tersebut terus berkumpul dengan orang tuanya,
apakah sifatnya berubah?
Jawab:
ditinjau
dari segi pandang sosiologi, bukan dipandang dalam segi genetika karena si anak
tersebut sudah dewasa dan harus memilih kehidupannya yang sesuai dengan yang
diajarkan orang tuanya. (IS)
Nb:
seperti
yang sudah disinggung di atas adalah yaitu rupa itu tergantung Kamma, Citta, Utu, dan Ahara. Contoh
saat kita flu belum tentu semua itu diakibatkan oleh kamma, mungkin saja dia
sering hujan-hujanan jadi dia sendiri yang membuat sebab flu itu karena utu
atau musim. Kondisi pikiran juga sangat berpengaruh untuk membuat kamma yang
baru, seharusnya kita melatih kesabaran kita agar tidak membuat kamma buruk
yang baru.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan bahasa yang baik dan benar