Monday, 29 December 2014
Friday, 26 December 2014
Thursday, 25 December 2014
Ternyata Bahasa Jawa Lebih Ringkas dari Bahasa Inggris
Biasanya bahasa Indonesia lebih panjang daripada bahasa Inggris. Itulah mengapa buku-buku berbahasa Indonesia hasil terjemahan biasanya lebih tebal dari buku-buku aslinya yang berbahasa Inggris. Tapi ternyata bahasa Jawa lebih simple lagi. Ya, bahasa Jawa bahkan lebih ringkas daripada bahasa Inggris!
Dibawah ini hanyalah sebagian bukti bahwa bahasa Jawa lebih ringkas daripada bahasa Inggris:
1. Walk slowly on the edge (side)of the road = MLIPIR
2. Falling backward and then hit own head = NGGEBLAK
3. Falling/tripping forward (and may hit own face) = KEJLUNGUP
4. Smearing one’s body with hot ointment or liquid and then massaging it = mBLONYOHI
5. Riding an old bicycle = NGONTHEL
6. Got hit by truck that is moving backward = KUNDURAN TRUK
7. Hot pyroclastic cloud rolling down a volcano = WEDHUS GEMBEL
8. A small,sharp thing embedded inside one’s skin = SUSUBEN/KETELUSUPEN
9. Thing getting out from a container accidentally because of gravity = mBROJOL
10. Get hit by thing collapsing on top of one’s head/body = KAMBRUKAN
11. Drinking straight from the bottle without using the glass,where whole bottletip gets into the mouth = NGOKOP
12. Difficult to open eyes because something is shining very bright = BLERENG
13. Hanging on tightly to something in order to be inert = GONDHELAN
14. Falling/tripping accidentally because of a hole = KEJEGLONG
15. Being over active carelessly = PECICILAN
16. Felling unwell because of cold temperature = KATISEN/KADEMEN
17. Releasing “wind” from the body thru a coin drawn acrossthe skin’s surface = KEROKAN
18. Finding by accident something good or useful without looking for it = NDILALAH
19. Expression or gesture due to a sudden appearance (of something)= MAK JEGAGIK/MAK BEDHUNDUK/UJUG -UJUG
20. Water come out from your mouth = NGECESS
21. A lot of water come out from your skin = GEMBROBYOS
22. Doing something with your finger = UTEK – UTEK
23. Have something between your teeth = SELILITAN
24. Accidentally poke your eyes = KECULEK…
Tips dan Trik Saat Ditilang Polisi
Kalau lagi gugup atau panik, kadang- kadang kita suka melakukan hal aneh, termasuk pas lagi ditilang polisi. Inilah beberapa Trik dan Tips Cara Lucu Saat Ditilang Polisi yang bisa kamu praktekin, dikutip dari oracara.heck.in
Air Kelapa Dapat Gantikan Bensin
Satu lagi prestasi yang patut diberikan apresiasi untuk siswa SMK, setelah sukses dengan mobil Esemka, kini siswa SMK berhasil menemukan bahan bakar pengganti bensin dengan bahan dasar air kelapa.
Kode Baru Info Polisi Lalu Lintas
Dengan ini di keluarkan kode lalu lintas di jalan agar lebih untuk di pergunakan. Untuk mempermudah penyampaian info lalu lintas, menggunakan kode baru sbb :
Tes Calon Sekretaris
Setelah serangkain ujian dan test, akhirnya terpilihlah 5 orang
wanita cantik untuk memperebutkan 1 posisi sebagai sekretaris di sebuah
perusahaan. Si Bos bingung memilih mana dari kelima wanita tersebut,
karena semuanya memiliki kualifikasi yang baik.
Hal yang Tak Pernah Ditampilkan Dalam Film Science Fiksi
Pernahkah anda bayangkan, anda bepergian ke ruang antar bintang, kemudian disana pesawat anda berpapasan dengan pesawat alien dari planet lain. Bagaimanakah posisi pesawat alien tersebut saat berpapasan dengan pesawat anda? haruskah orientasi atas bawah pesawat alien sama dengan orientasi pesawat anda?
Asal Mula Spion
Jaman dulu saat mobil belum berspion, ada 2 orang mengendarai mobil
dari Jogja ke Solo. Yang menyupir mobil bernama Bambang, dan temennya
yang duduk disebelahnya bernama Yono.
Selama perjalanan kalau Bambang mau belok atau nyalip selalu tanya dulu ke temennya, “Sepi Yon?” untuk memastikan kalau dibelakang tidak ada kendaraan lain. Gituuuu terus sepanjang perjalanan … “”Sepi Yon?” … “Sepi Yon?” …
Nah itulah asal muasal nama Sepiyon .. eh .. sepion .. eh .. spion.
Untung saja temennya Bambang bernama Yono, Coba bayangkan kalu temennya bernama Lilis atau Ateng ….
Selama perjalanan kalau Bambang mau belok atau nyalip selalu tanya dulu ke temennya, “Sepi Yon?” untuk memastikan kalau dibelakang tidak ada kendaraan lain. Gituuuu terus sepanjang perjalanan … “”Sepi Yon?” … “Sepi Yon?” …
Nah itulah asal muasal nama Sepiyon .. eh .. sepion .. eh .. spion.
Untung saja temennya Bambang bernama Yono, Coba bayangkan kalu temennya bernama Lilis atau Ateng ….
Wednesday, 17 December 2014
Dasar-Dasar Jurnalistik untuk Pemula
SETIAP (calon) wartawan wajib memahami dan menguasai dasar-dasar jurnalistik (basics of journalisme) agar menjalankan aktivitas jurnalistik dengan baik dan benar.
Wartawan profesional tidak sekadar "bisa nulis berita", tapi juga memahami dan menaati aturan yang berlaku di dunia jurnalistik, terutama kode etik jurnalistik.
Jika ada keluhan tentang kinerja wartawan, misalnya tulisannya "asal" atau beritanya "ngawur" --dari segi penulisan ataupun dari segi substansi, kemungkinan besar sang wartawan belum/tidak memahami dan menguasai dasar-dasar jurnalistik.
Bisa jadi, ia menjadi wartawan hanya bermodal "bisa nulis", tidak punya bekal dasar-dasar jurnalistik sebagaimana peserta pelatihan atau mahasiswa jurnalistik.
Dasar-Dasar Jurnalistik dalam hal keterampilan yang terpenting adalah teknik reportase, termasuk wawancara, dan penulisan berita karena berita merupakan produk utama jurnalistik sekaligus karya utama wartawan (jurnalis).
Secara konseptual, jurnalistik dapat dipahami dari tiga sudut pandang:
Sebagai teknik, jurnalistik adalah “keahlian” (expertise) atau “keterampilan” (skill) menulis karya jurnalistik (berita, artikel, feature) termasuk keahlian dalam pengumpulan bahan penulisan seperti peliputan peristiwa (reportase) dan wawancara.
Sebagai ilmu, jurnalistik adalah “bidang kajian” mengenai pembuatan dan penyebarluasan informasi (peristiwa, opini, pemikiran, ide) melalui media massa.
Jurnalistik termasuk ilmu terapan (applied science) yang dinamis dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dan dinamika masyarakat itu sendiri. Sebaga ilmu, jurnalistik termasuk dalam bidang kajian ilmu komunikasi, yakni ilmu yang mengkaji proses penyampaian pesan, gagasan, pemikiran, atau informasi kepada orang lain dengan maksud memberitahu, mempengaruhi, atau memberikan kejelasan.
Secara praktis, jurnalistik adalah proses pembuatan informasi atau berita (news processing) dan penyebarluasannya melalui media massa.
Dari pengertian jurnalistik secara praktis ini, kita dapat melihat adanya empat komponen dalam dunia jurnalistik:
Berita adalah laporan peristiwa yang bernilai jurnalistik atau memiliki nilai berita (news values) –aktual, faktual, penting, dan menarik. Berita disebut juga “informasi terbaru”. Jenis-jenis berita a.l.
Ada juga tulisan yang tidak termasuk berita juga tidak bisa disebut opini, yakni feature, yang merupakan perpaduan antara news dan views. Jenis feature yang paling populer adalah feature tips (how to do it feature), feature biografi, feature catatan perjalanan/petualangan, dan feature human interest.
Pemred hingga Koresponden disebut wartawan. Menurut UU No. 40/1999, wartawan adalah “orang yang melakukan aktivitas jurnalistik secara rutin”. Untuk menjadi wartawan, seseorang harus memenuhi kualifikasi berikut ini:
1. Menguasai teknik jurnalistik, yaitu skill meliput dan menulis berita, feature, dan tulisan opini.
2. Menguasai bidang liputan (beat).
3. Menguasai dan menaati Kode Etik Jurnalistik.
1. News Planning = perencanaan berita. Dalam tahap ini redaksimelakukan Rapat Proyeksi, yakni perencanaan tentang informasi yangakan disajikan. Acuannya adalah visi, misi, rubrikasi, nilai berita, dankode etik jurnalistik. Dalam rapat inilah ditentukan jenis dan tema-tematulisan/berita yang akan dibuat dan dimuat, lalu dilakukan pembagiantugas di antara para wartawan.
2. News Hunting = pengumpulan bahan berita. Setelah rapat proyeksidan pembagian tugas, para wartawan melakukan pengumpulan bahanberita, berupa fakta dan data, melalui peliputan, penelusuran referensiatau pengumpulan data melalui literatur, dan wawancara.
3. News Writing = penulisan naskah. Setelah data terkumpul, dilakukanpenulisan naskah.
4. News Editing = penyuntingan naskah. Naskah yang sudah ditulisharus disunting dari segi redaksional (bahasa) dan isi (substansi).Dalam tahap ini dilakukan perbaikan kalimat, kata, sistematikapenulisan, dan substansi naskah, termasuk pembuatan judul yangmenarik dan layak jual serta penyesuaian naskah dengan space ataukolom yang tersedia.
Setelah keempat proses tadi dilalui, sampailah pada proses berikutnya, yakni proses pracetak berupa Desain Grafis, berupa lay out (tata letak), artistik, pemberian ilustrasi atau foto, desain cover, dll. Setelah itu langsung ke percetakan (printing process).
Ciri-ciri (karakteristik) medi massa adalah:
Tahap-tahap pembuatan/penulisan berita adalah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan fakta dan data peristiwa yang bernilai berita –aktual, faktual, penting, dan menarik—dengan “mengisi” enam unsur berita 5W+1H (What/Apa yang terjadi, Who/Siapa yang terlibat dalam kejadian itu, Where/Di mana kejadiannya, When/Kapan terjadinya, Why/Kenapa hal itu terjadi, dan How/Bagaimana proses kejadiannya)
2. Fakta dan data yang sudah dihimpun dituliskan berdasarkan rumus 5W+1H dengan menggunakan Bahasa Jurnalistik –spesifik= kalimatnya pendek-pendek, baku, dan sederhana; dan komunikatif = jelas, langsung ke pokok masalah (straight to the point), mudah dipahami orang awam.
3. Komposisi naskah berita terdiri atas: Head (Judul), Date Line (Baris Tanggal), yaitu nama tempat berangsungnya peristiwa atau tempat berita dibuat, plus nama media Anda, Lead (Teras) atau paragraf pertama yang berisi bagian paling penting atau hal yang paling menarik, dan Body (Isi) berupa uraian penjelasan dari yang sudah tertuang di Lead. (www.romelteamedia.com).*
Sumber: Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Terapan, Batic Press, Bandung, 2001; Asep Syamsul M. Romli, Kamus Jurnalistik, Simbiosa Bandung, 2009.
Wartawan profesional tidak sekadar "bisa nulis berita", tapi juga memahami dan menaati aturan yang berlaku di dunia jurnalistik, terutama kode etik jurnalistik.
Jika ada keluhan tentang kinerja wartawan, misalnya tulisannya "asal" atau beritanya "ngawur" --dari segi penulisan ataupun dari segi substansi, kemungkinan besar sang wartawan belum/tidak memahami dan menguasai dasar-dasar jurnalistik.
Bisa jadi, ia menjadi wartawan hanya bermodal "bisa nulis", tidak punya bekal dasar-dasar jurnalistik sebagaimana peserta pelatihan atau mahasiswa jurnalistik.
Ruang Lingkup Dasar-Dasar Jurnalistik
Dasar-Dasar Jurnalistik adalah hal-hal mendasar tentang dunia jurnalistik yang meliputi dua hal:- Pengetahuan (knowledge)
- Keterampilan (skill) jurnalistik
Dasar-Dasar Jurnalistik dalam hal keterampilan yang terpenting adalah teknik reportase, termasuk wawancara, dan penulisan berita karena berita merupakan produk utama jurnalistik sekaligus karya utama wartawan (jurnalis).
Pengertian Jurnalistik
Pengertian istilah jurnalistik dapat ditinjau dari tiga sudut pandang:- Harfiyah
- Konseptual/Teoretis
- Praktis
Secara konseptual, jurnalistik dapat dipahami dari tiga sudut pandang:
- Proses.
- Teknik.
- Ilmu.
Sebagai teknik, jurnalistik adalah “keahlian” (expertise) atau “keterampilan” (skill) menulis karya jurnalistik (berita, artikel, feature) termasuk keahlian dalam pengumpulan bahan penulisan seperti peliputan peristiwa (reportase) dan wawancara.
Sebagai ilmu, jurnalistik adalah “bidang kajian” mengenai pembuatan dan penyebarluasan informasi (peristiwa, opini, pemikiran, ide) melalui media massa.
Jurnalistik termasuk ilmu terapan (applied science) yang dinamis dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dan dinamika masyarakat itu sendiri. Sebaga ilmu, jurnalistik termasuk dalam bidang kajian ilmu komunikasi, yakni ilmu yang mengkaji proses penyampaian pesan, gagasan, pemikiran, atau informasi kepada orang lain dengan maksud memberitahu, mempengaruhi, atau memberikan kejelasan.
Secara praktis, jurnalistik adalah proses pembuatan informasi atau berita (news processing) dan penyebarluasannya melalui media massa.
Dari pengertian jurnalistik secara praktis ini, kita dapat melihat adanya empat komponen dalam dunia jurnalistik:
- Informasi
- Penyusunan informasi
- Penyebarluasan informasi
- Media massa.
Informasi : News & Views
Informasi adalah pesan, ide, laporan, keterangan, atau pemikiran. Dalam dunia jurnalistik, informasi dimaksud adalah news (berita) dan views (opini).Berita adalah laporan peristiwa yang bernilai jurnalistik atau memiliki nilai berita (news values) –aktual, faktual, penting, dan menarik. Berita disebut juga “informasi terbaru”. Jenis-jenis berita a.l.
- Berita langsung (Straight News/Spot News/Hard News)
- Berita opini (opinion news)
- Berita investigasi (investigative news)
- Berita ringan (Soft News)
Ada juga tulisan yang tidak termasuk berita juga tidak bisa disebut opini, yakni feature, yang merupakan perpaduan antara news dan views. Jenis feature yang paling populer adalah feature tips (how to do it feature), feature biografi, feature catatan perjalanan/petualangan, dan feature human interest.
Penyusunan Informasi
Informasi yang disajikan sebuah media massa tentu harus dibuat atau disusun dulu. Yang bertugas menyusun informasi adalah bagian redaksi (Editorial Department), yakni para wartawan, mulai dari Pemimpin Redaksi, Redaktur Pelaksana, Redaktur Desk, Reporter, Fotografer, Koresponden, hingga Kontributor.Pemred hingga Koresponden disebut wartawan. Menurut UU No. 40/1999, wartawan adalah “orang yang melakukan aktivitas jurnalistik secara rutin”. Untuk menjadi wartawan, seseorang harus memenuhi kualifikasi berikut ini:
1. Menguasai teknik jurnalistik, yaitu skill meliput dan menulis berita, feature, dan tulisan opini.
2. Menguasai bidang liputan (beat).
3. Menguasai dan menaati Kode Etik Jurnalistik.
News Processing
Teknis pembuatan informasi atau berita terangkum dalam konsep proses pembuatan berita (news processing), meliputi:1. News Planning = perencanaan berita. Dalam tahap ini redaksimelakukan Rapat Proyeksi, yakni perencanaan tentang informasi yangakan disajikan. Acuannya adalah visi, misi, rubrikasi, nilai berita, dankode etik jurnalistik. Dalam rapat inilah ditentukan jenis dan tema-tematulisan/berita yang akan dibuat dan dimuat, lalu dilakukan pembagiantugas di antara para wartawan.
2. News Hunting = pengumpulan bahan berita. Setelah rapat proyeksidan pembagian tugas, para wartawan melakukan pengumpulan bahanberita, berupa fakta dan data, melalui peliputan, penelusuran referensiatau pengumpulan data melalui literatur, dan wawancara.
3. News Writing = penulisan naskah. Setelah data terkumpul, dilakukanpenulisan naskah.
4. News Editing = penyuntingan naskah. Naskah yang sudah ditulisharus disunting dari segi redaksional (bahasa) dan isi (substansi).Dalam tahap ini dilakukan perbaikan kalimat, kata, sistematikapenulisan, dan substansi naskah, termasuk pembuatan judul yangmenarik dan layak jual serta penyesuaian naskah dengan space ataukolom yang tersedia.
Setelah keempat proses tadi dilalui, sampailah pada proses berikutnya, yakni proses pracetak berupa Desain Grafis, berupa lay out (tata letak), artistik, pemberian ilustrasi atau foto, desain cover, dll. Setelah itu langsung ke percetakan (printing process).
Penyebarluasan Informasi
Yakni penyebarluasan informasi yang sudah dikemas dalam bentuk media massa (cetak). Ini tugas bagian marketing atau bagian usaha (BusinessDepartment) –sirkulasi/distribusi, promosi, dan iklan. Bagian ini harus menjual media tersebut dan mendapatkan iklan.Media Massa
Media Massa (Mass Media) adalah sarana komunikasi massa (channel ofmass communication). Komunikasi massa sendiri artinya proses penyampaian pesan, gagasan, atau informasi kepada orang banyak (publik) secara serentak.Ciri-ciri (karakteristik) medi massa adalah:
- Disebarluaskan kepada khalayak luas (publisitas)
- Pesan atau isinya bersifat umum (universalitas)
- Tetap atau berkala (periodisitas)
- Berkesinambungan (kontinuitas)
- Berisi hal-hal baru (aktualitas).
- Media Massa Cetak (Printed Media)
- Media Massa Elektronik (Electronic Media)
- Media Online (Cybermedia)
Produk Utama Jurnalistik: Berita
Aktivitas atau proses jurnalistik utamanya menghasilkan berita, selain jenis tulisan lain seperti artikel dan feature. Berita adalah laporan peristiwa yang baru terjadi atau kejadian aktual yang dilaporkan di media massa.Tahap-tahap pembuatan/penulisan berita adalah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan fakta dan data peristiwa yang bernilai berita –aktual, faktual, penting, dan menarik—dengan “mengisi” enam unsur berita 5W+1H (What/Apa yang terjadi, Who/Siapa yang terlibat dalam kejadian itu, Where/Di mana kejadiannya, When/Kapan terjadinya, Why/Kenapa hal itu terjadi, dan How/Bagaimana proses kejadiannya)
2. Fakta dan data yang sudah dihimpun dituliskan berdasarkan rumus 5W+1H dengan menggunakan Bahasa Jurnalistik –spesifik= kalimatnya pendek-pendek, baku, dan sederhana; dan komunikatif = jelas, langsung ke pokok masalah (straight to the point), mudah dipahami orang awam.
3. Komposisi naskah berita terdiri atas: Head (Judul), Date Line (Baris Tanggal), yaitu nama tempat berangsungnya peristiwa atau tempat berita dibuat, plus nama media Anda, Lead (Teras) atau paragraf pertama yang berisi bagian paling penting atau hal yang paling menarik, dan Body (Isi) berupa uraian penjelasan dari yang sudah tertuang di Lead. (www.romelteamedia.com).*
Sumber: Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Terapan, Batic Press, Bandung, 2001; Asep Syamsul M. Romli, Kamus Jurnalistik, Simbiosa Bandung, 2009.
Tuesday, 16 December 2014
Himawari no Yakusoku-ost. stand by me Doraemon Indonesia
Himawari no Yakusoku
-------------------------------
Lirik Original oleh : Hata Motohiro
Lirik Adaptasi oleh : Fandi P. Perdana
-------------------------------
Lirik Original oleh : Hata Motohiro
Lirik Adaptasi oleh : Fandi P. Perdana
(rangkuman) Keterkaitan Konsep Kamma Kelahiran Kembali Dan Genetika
Kamma adalah perbuatan.
Kamma (pali) atau karma (sansekerta). Setiap makhluk yang masih diliputi tanha
(dosa, lobha, dan moha) setelah meninggal masihterlahir di salah satu 31 alam
kehidupan
(RANGKUMAN SEMINAR AGAMA BUDDHA) KEWIRAUSAHAAN
Arti dari Kewirausahaan
secara umum, wira berarti keberanian dan usaha yang artinya kegiatan bisnis
komersial/non-komersial. Kewirausahaan adalah kegiatan keberanian seseorang
dalam membuat sebuah usaha juga dengan menggunakan analisis SWOT. Kewirausahaan
mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan
perusahaan pada saat pasar belum terbentuk menurut Harvey Leibenstein (1968,
1979). Menurut Penrose (1963) adalah kegiatan kewirausahaan mencakup
indentifikasi peluang di dalam system ekonomi. Frank Knight (1921) wirausaha
mencoba untuk memprediksika dan menyikapi perusahaan global.
Monday, 15 December 2014
(rangkuman) DAKKHINAVIBHANGA SUTTA
Saat
Buddha berada di Kapilavastu,
Mahapajapati Gotami berdana jubah kepada Sang
Buddha dan Sang Buddha menganjurkan untuk membuat tekad untuk berdana kepada
Sangha, karena hasil buah karma akan lebih besar daripada berdana kepada perseorangan.
Mahapajapati Gotami memohon sebanyak tiga kali tetapi Sang Buddha tetap
menganjurkan untuk berdana kepada Sangha dan Ananda pun juga memohon untuk
menerima persembahan jubah dari ibu angkatnya tersebut. Setelah itu Sang Buddha
menjelaskan siapa saja yang sesuai diberikan persembahan.
Rangkuman Diamond Sutra “SUTRA INTAN”
Sutra yang diambil dari analogi dengan intan, yang diambil karena intan adalah batu mulia yang sangat berharga dan berharga mahal. Hyang Buddha menggunakan perumpamaan batu ini karena dari zaman dahulu karena zaman dahulu juga masih menjadi trend di kalangan masyarakat. Sutra ini digunakan untuk menganalogikan pemotongan yang menggunakan intan, seperti intan dapat memotong benda tajam. Jadi, sutra ini juga berisi tentang pemotongan salah satu pandangan keliru, lobha, dosa, moha, dll. Dalam sutra ini dalam bahasa Indonesia juga agak sedikit bias dikatakan kurang, karena sudah turunan dari bahasa Inggris, tapi penerjemah tetap berusaha tidak mengurangi esensi dari Sutra.
Subscribe to:
Posts (Atom)