“Tingat anarkis semakin meningkat,
mengurangi esensi sebagai negara yang kuat,
kebanyakan korban adalah masyarakat,
pemerintah lebih mementingkan gaji yang meningkat,
tanpa melihat kesengsaraan rakyat,
yang membutuhkan perhatian lebih akurat,
tapi hanyalah janjijanji yang mencuat.
Rakyat pun menanti,
menunggu Indonesia setiap hari,
akan tetapi hanyalah hayalan yang tak pasti,
tak kunjung datang malah pergi,
dimana perhatian pemerintah saat ini,
rakyat menjerit menunngu mati,
perut mereka yang di Senayan yang terisi,
bencana datang pun terjadi,
ulah tangan manusia yang anarki,
berkurangnya keseimbangan alam ini,
pembunuhan dan kekerasan silih berganti,
dari tahun ke tahun tiada henti,
ingin rasanya aku mengakhiri,
penderitaan masyarakat Indonesiaku ini,
bersama temanteman saling menjunjung tinggi
sebuah kata Toleransi.”
Karya: Aditya Dhamma Jaya
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan bahasa yang baik dan benar